Sungguhkah Media Cetak Akan Mati?
SEJAK kelahirannya, media digital dihadap-hadapkan sedemikian rupa dengan media cetak yang kelahirannya jauh mendahului. Di hadapannya, media cetak seolah-olah “dianaktirikan”. Proses produksinya yang panjang menjadi kelambanan yang sulit diterima di hadapan media digital yang dinamikannya hanya hitungan menit. Aneka ramalan kematian media cetak diluncurkan membuat para pelakunya gentar. Ramalan itu seolah-olah menjadi kenyataan ketika beberapa media cetak besar berusia matang berguguran. Namun, … tik tok tik tok … masih ada juga yang bertahan dan ada juga “oknum” yang panggah melestarikan media cetak dengan beraneka cara. Namun, … tik tok tik tok … waktu terus berjalan, ramalan itu belum hilang, bisa jadi kenyataan betulan bila pelaku media cetak tidak cermat menggali hakekat diri dan potensi. Lalu, apa yang mesti dibuat? Sebagai pelaku media cetak sendiri, Sindhunata, dalam Majalah Basis No. 11-12, 2019, menguraikan pergulatan media dengan mengambil riwayat Koran Kompas yang pada bulan September memperingati ulang tahun pendirinya, Jakob Oetama yang ke-88, sebagai titik pijak dan mengambil inspirasi dari karya-karya seniman yang dipamerkan di Taman Yakopan untuk meneranginya.
Dapatkan Majalah Basis No. 11-12, 2019:
1. Tokopedia
2. WA 081225225423
Comments